Tourette Syndrome
Hipnoterapi Untuk Anak Malas

By On 6:47 PM

Anak malas, yang berdampak pada kesehatan mental anak yang merupakan masalah yang harus ditangani dalam proses parenting , dapat disembuhkan dengan 1x4jam hipnoterapi / hipnoparenting.

Pada klinik Hipnoterapi kami di Bandung, datanglah seorang ibu bersama sang putra yang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. “Pak, anak saya malas segalanya, maunya main game terus di komputer. Dia malas kuliah dan malas belajar. Nilai kuliah jelek semua. Anak saya juga terlalu tertutup, jarang bicara. Saya mohon anak saya di hipnoterapi agar semangat lagi dan menjadi rajin”, kata ibu ini.

Berikut di bawah ini adalah sebuah contoh kasus, bahwa yang “harus” diterapi adalah juga sang orang tua, walapun “symptom”/indikasi yang bermasalah adalah sang anak.

Dari pengalaman menterapi banyak orang, malas ini sebenarnya ada “sumbernya”. Seorang terapis yang baik, harus mampu melakukan intake interview, psikoanalisa, psikoterapi, mampu memotivasi dan sekaligus memberikan kata-kata sugesti yang “tepat” untuk menyelesaikan problem sang klien. Tentu saja kata-kata sugesti ini mempunyai “pola-pola bahasa” tersendiri yang sesuai dengan cara kerja otak manusia. Bila pola-pola bahasa ini salah, justu akan memperparah keadaan sang klien.

Secara prinsip, terapis yang mumpuni harus mampu mencari “akar” persoalan yang menyebabkan masalah sang klien. Every behaviors have patterns. Setiap perilaku mempunyai pola. Pola-pola perilaku yang terjadi dan tanda-tanda perilaku ini sebenarnya terbentuk dari pemikiran, beliefs system, action, dan mental filter yang terbentuk sekian lama. Ada pola perilaku stress, perilaku percaya diri, perilaku depresi, dan tentu saja perilaku malas seperti contoh klien di atas.

”Malasnya saat kapan?”, tanya saya.
”Wah saya bingung, malas dimana. Ya, pokoknya saya malas”, jawab sang klien dengan pandangan kosong dan tidak bersemangat. ”Wah, ini masalah tidak ringan”, kata saya dalam hati.

Seorang yang sangat ”bermasalah” tidak mudah di interview dengan ”cara biasa” karena dia tidak akan menjawab dengan baik (karena merasa tidak nyaman, protective dan belum trust kepada terapist). Maka saya lakukan interview dan psikoanalisa dengan menggunakan hypnotic language pattern ala Milton Erickson (seorang pakar hypnotherapist ternama dari USA), agar "tanpa sadar" sang klien mau dan bisa berbicara mengenai problem dalam dirinya.

Dari interview dengan sang ibu dan putra bungsu yang kuliah ini, ternyata ibunya over protective sejak di SD, dan tidak dididik untuk mandiri. Manusia adalah makhluk kebiasaan. Kalau seseorang ”biasa” tidak mandiri, maka hasilnya juga tidak mandiri. Kalau seseorang ”biasa” malas, maka hasilnya juga malas.

Anda dapat membayangkan. Sejak SD hingga kuliah selalu diantar dan dijemput sopir (karena ibunya khawatir nanti di jalan bisa tabrakan), padahal SIM punya, tetapi sudah tidak nyopir lagi selama 3 tahun. Tidak mampu naik motor (karena lagi-lagi ibunya takut tabrakan). Shalatpun juga sudah lama tidak dilakukan sang anak, karena malas. Sangat sering bermain game untuk ”membunuh” waktu kosongnya. Pandangan matanya terlihat tidak fokus, terlihat agak bingung. Bicarapun terlihat malas-malasan, tidak bersemangat. Bicaranyapun pelan-pelan dan mulutnya malas dibuka saat berbicara. Pergi kemanapun selalu diantar sopir, dan banyak hal-hal yang menunjukkan ketidakmandirian (hasil 1.5 jam psikoanalisa).

Dari indikasi di atas, core problem sang mahasiswa ini adalah ”kebiasaan malas” yang tanpa sengaja diciptakan oleh sang orang tua yang ”over-protective” sejak SD, sehingga sang anak menjadi tidak mandiri hampir di setiap aspek kehidupan.

Tentu saja hipnoterapi mampu memberikan sugesti positif untuk sang mahasiswa ini.
Yang lebih penting sebenarnya yang ”diterapi” adalah sang ibu ini.
Ibu, maukah ibu bekerja sama dengan saya untuk menyelesaikan masalah sang putra?”, saya persuasi sebagai awal tahap ”terapi” untuk sang ibu.
”Ya, tentu saja mau. Pak Adhi”.

Lalu saya uraikan prinsip-prinsip HypnoParenting, yaitu cara dan metoda mendidik anak lebih baik melalui disiplin ilmu Hypnosis. Saya jelaskan mengenai pola pikir anak, karakterisik otak sadar dan bawah sadar, self image, anchor generation, beliefs changing, tips komunikasi efektif dengan sang anak, teknik mengubah personal image, teknik menghipnosis anak, dll. Ini semua memerlukan waktu 4 jam proses psikoanalisa dan hipnoterapi untuk sang ibu dan putra.

Sekali lagi, walaupun kelihatannya yang bermasalah sang putra, tetapi sang orang tua juga harus diterapi, agar masalah sang putra ini menjadi cepat tersolusikan.

Hipnoterapi anak Sulit Makan Sayur dan Sulit Belajar

By On 11:01 AM

Hanya 1x sesi hipnoterapi , anak usia 5 tahun yang sulit makan sayur dan sulit belajar , yang menyangkut kesehatan dan perkembangan anak , setelah 2 minggu kami cek kembali, ternyata semua nilai sekolahnya naik 2 point, naik menjadi 7 sampai 9. Sekarang sudah mau mencoba makan 5 macam sayur.

Itulah laporan sang ayah, Bpk Taufik yang tinggal di Bandung terhadap sang putrinya Michelle (keduanya nama sebenarnya).

Pada sesi hipnoterapi, setelah dilaksanakan regression hypnotherapy, yang membuat Michelle mulai tidak menyukai sayur, adalah karena ditinggalkan pengasuh yang disukainya, dan digantikan dengan pengasuh baru yang ”kurang bersahabat”. Selama ini Michelle hanya makan nasi, telur dan ayam sedikit, orang tuanya khawatir karena sulit makannya ini sudah berlangsung cukup lama.

Proses intake-interview seorang anak 5 tahun tidaklah mudah. Tetapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu terutama asosiasi terhadap apa-apa yang disukainya, prosesnya menjadi mudah, yaitu setelah kita ”connect” dengan perasaannya.

Ketidaksukaan belajar dan makan sayuran ini juga diperparah oleh sang ibu yang selalu memberikan teguran keras kepada Michelle setiap hari dan berlangsung sudah cukup lama.

Dari ilmu hypnosis, sebenarnya anak-anak, terutama balita, pikiran bawah sadarnya sangat mudah terbuka, sehingga hampir seluruh kata-kata orang tuanya sebenarnya adalah ”sugesti” yang secara tidak sadar dilakukan olah sang orang tua kepada anak.

Pada anak-anak yang bermasalah, yang terjadi biasanya sang orang tua memberikan sugesti yang ”salah” dan cenderung negatif dalam waktu yang relatif cukup lama, sehingga membentuk pola pikir negatif seperti halnya kasus Michelle di atas.

Kenakalan anak-anak, ketidaksukaan belajar, sering bermain berlebihan, sering melawan orang tua dan protes, dll, sebenarnya adalah bentuk ungkapan luapan emosi negatif sang anak tadi.

Solusinya adalah, kami berikan edukasi kepada sang orang tua, yaitu tentang proses hipnosis yang terjadi pada sang anak, teknik-teknik komunikasi efektif menurut metoda hypnosis, serta teknik-teknik meng-hipnosis sang anak. Selain itu, sang anak juga diberikan self sugesti positif yang dilakukan setiap hari, yang dibantu dan diingatkan oleh orang tuanya.

Metoda hipnoparenting ini terbukti ampuh, berdasarkan laporan sang orang tua seperti kasus Michelle di atas.

”Michelle, coba lagi makan sayur yang banyak ya... biar makin pinter.....”

Psikologi Anak  - Anak TK juga bisa Stress

By On 5:25 PM

Cukup dengan 1x terapi / hipnoterapi anak yang ditambah dengan terapi psikologi anak, biasanya perkembangan dan pendidikan anak secara signifikan menunjukkan perbaikan.

Hal ini kami lakukan pada klinik hipnoterapi anak / hipnoparenting di Bandung.

Pak, apa 1x terapi anak saya di TK bisa sembuh? Dia suka mukul, marah, BAB di celana, main komputer terus, dipanggil tidak mau dengar”, keluh seorang ayah saat telepon ke klinik hipnoterapi kami di Bandung.

Saya sudah kesel ke anak saya pak, reaksinya lambat, kalau mandi lama sekali, tidak mau dengar, senang buang air besar (BAB) di celana. Saya khawatir anak saya tidak mandiri, padahal 6 bulan lagi akan masuk SD. Kami stress pak”
”Apa bapak pernah menduga bahwa putra bapak ini menderita autis?”
”Saya pernah mengirimkan ke ahli Autis di Bandung, katanya dia normal, tapi dulu semuanya terlambat. Terlambat jalan, terlambat bicara dll. Tapi sudah kami kirimkan ke terapis selama 2 tahun terakhir. Sepertinya sekarang semuanya cukup normal. Tapi yang kami keluhkan adalah suka marah, suka mukul, BAB di celana dan main komputer terus.
Apa bisa sembuh hanya 1x terapi?”

Saya sering menemukan kasus seperti di atas selama karier saya sebagai terapis pada hypnoparenting sejak Maret 2007 y.l. Saya mempunyai prinsip, bahwa sepanjang hanya masalah mental, dalam 1x terapi seharusnya masalahnya tuntas. Namun, kalau ada problem secara fisik (misalnya autis), tentu saja ini bukan bidang saya sebagai hipnoterapis. Ada ahli lain yang lebih berkompeten.

Dari intake interview dengan sang ibu dan bapaknya saya menyimpulkan bahwa sang anak ini stress, karena terlalu dilarang oleh sang nenek dan kakek yang kebetulan ikut menjaganya selama bapaknya bekerja di kantor.

”Pak, sebenarnya dimana sih peran hipnotis itu ke anak?”
”Ibu pernah lihat Romy Rafael di TV? Dengan sekali jentikan tangan, seseorang mau joget. Apa sebenarnya yang terjadi?”
”Secara prinsip, korban ini mengikuti perintah (sugesti) Romy. Nah, ketika seseorang mau melakukan perintah, orang ini secara prinsip sudah kena hipnotis Romy”
”Kalau kata-kata atau perintah ibu kepada anak, tidak didengar, tidak dilaksanakan, berarti dia tidak kena hipnotis ibu. Kalau sang anak mau melaksanakan perintah ibu, itu artinya ibu sudah menghipnotis anak. Ini seperti Romy tadi. Betul bu?
”Ya betul, pak Adhi”
”Ibu mau saya ajari ilmu hipnotis biar anak mau menurut kata-kata ibu?”
”Ya, pak, saya mau.....”

Dalam proses hypnoparenting, selain permasalahan sang anak saya uraikan dan saya carikan jalan keluarnya, sang ayah dan ibu saya bekali dengan teknik-teknik aplikasi bahasa hipnotis. Teknik ini sebenarnya adalah penyederhanaan dari hypnotic language pattern dari Milton Erickson, seorang ahli psikoterapi dan waking hypnosis dari USA yang sangat terkenal.

Tentu saja saya berikan beberapa contoh dan praktek langsung kepada sang anak. Yang tadinya dia mogok bicara dengan orang asing, dengan teknik hypnotic language, ternyata dengan mudah dan antusias sang anak mau menggambar dengan baik. Tadinya sulit diajak minum, eh malah minum 2 gelas dengan semangat.

Secara prinsip, saya mengajari sang orang tua untuk berkomunikasi dan persuasi dengan sang anak melalui pola-pola bahasa hipnosis Milton Erickson, sehingga terjadilah ’rapport’ yang baik, sehingga anak menjadi mudah disugesti/diperintah oleh orang tua.

Inilah solusi terapi anak dalam proses hipnoparenting.

Terapi Kesehatan Anak dan Keluarga

By On 4:47 PM

Cukup 1x4 jam sesi hipnoterapi anak / hipnoparenting , masalah keluarga bisa tuntas bila sang Ibu, Bapak dan Anak sekaligus diterapi. Ini adalah dalam rangka mengembalikan kesehatan mental serta pendidikan anak. Dalam 4 jam sesi terapi, masalah keluarga ini digali, di analisa, dicari sumber masalahnya dan dicarikan solusinya secara bijak.

Seorang ibu dari luar kota Bandung menghubungi klinik kami, mengatakan bahwa putrinya yang kelas 2 SMU sering bolos, tidak suka belajar, nilainya jelek dan malah lebih suka sering ”fashion” dibandingkan belajar.

”Pak Adhi, apakah anak saya dapat disembuhkan dengan 1x datang?”
”Ya, biasanya dengan 1x datang, solusi akan tuntas bila ibu, anak dan bapaknya bisa datang ke klinik kami”,
jawab saya.
”Bisa pak, karena saya sudah kemana-mana, tapi dia tetap tidak mau juga belajar, saya dan bapaknya sudah pusing mengurusinya”.

Setelah intake interview secara terpisah di antara sang putri SMU ini, bapak dan ibunya, saya menyimpulkan bahwa sebenarnya sumber masalah berasal dari ibunya yang cenderung perfeksionis, ditambah dengan cekcok suam-istri ini setiap hari.
Saya gali lagi secara terpisah antara sang suami-istri, ternyata masalahnya cukup kompleks, karena menyangkut kakak dan adik sang suami yang tinggal serumah dengan sang suami ini. Sudah 1 tahun sang ibu ternyata tidak tinggal serumah dengan sang suami dan anak.

Bagaimana teknik menyelesaikan masalah keluarga ini?
Secara prinsip, pada awalnya saya menggunakan part therapy sekaligus gestalt therapy untuk melihat permasalahan yang cukup kompleks ini. Kemudian dengan Ericksonian Indirect Induction, pelan-pelan ketiga pasien ini saya dekati sekaligus. Tidaklah mudah ketiga pasien yang emosional ini dipertemukan sekaligus dan berbicara tanpa menyinggung perasaan di antara ketiganya, karena di antara ketiganya sudah terbentuk negative anchor. Tapi berkat aplikasi hypnotic language pattern metoda Milton Erickson, masalah ini dapat dengan mudah digali, dicari kaitan di antaranya, diuraikan permasalahanya, disimpulkan inti permasalahannya, dan dicarikan jalan keluarnya.

Secara singkatnya, sumber problem ini adalah ketidakhamonisan hubungan suami-istri, yang berdampak kepada ”bolosnya” sang anak. Ketidakharmonisan ini akibat perdedaan persepsi di antara keduanya, ditambah dengan persoalan-persoalan di tempat kerja yang terbawa ke rumah, serta pikiran negatif yang di antara ketiga pasien yang sudah lama menjadi negative anchor.

Untuk solusi ketiga pasien ini, tidak cukup dengan hipnoterapi saja, tetapi saya tambahkan dengan motivasi, komitmen untuk mengubah diri, future pacing, goal setting therapy, law of attraction, prinsip-pripsip spiritual, reframe, personal history changing, serta chair therapy. Proses terapi ini berlangsung 4 jam.

Saya pribadi gembira, menjelang akhir terapi, sang anak ibu sudah berangkulan menyadari kesalahannya, dan berjanji mengubah sikap-sikap mereka. Sang suami dan istri juga menyadari kesalahan di antara keduanya, mereka merasa lega dan lebih percaya diri dalam mengarungi hidup baru yang saya sarankan.

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *