Gejala Sindrom Tourette adalah semacam kelainan syaraf yang ditandai oleh gerakan-gerakan anggota tubuh yang berulang tidak terkendali yang disebut TIK atau TICS.
Gejala penyakit Tourette ini pertama kali dilaporkan oleh Dr. Georges Gilles de la Tourette, seorang ahli saraf berkebangsaan Perancis di awal tahun 1890-an.
Gejala TIK ini biasanya bisa muncul di masa kanak-kanak, rata-rata dimulai pada usia 4 sampai 12 tahun.
Apa Gejala Sindrom Tourette?
Orang bisa dikatakan terkena Sindrom Tourette ini saat dia melakukan serangkaian gerakan berulang yang tidak disengaja, di luar kendali, serta tiba-tiba muncul.
Gejala sindrom ini (Tics) misalnya mengernyitkan atau mengedipkan mata berulang-ulang, mengangkat bahu, mengedutkan bibir, mengangguk, atau menggeleng kepala kiri-kanan.
Selain gerakan-gerakan tubuh ini, gejala Sindrom Tourette juga termasuk vocal tics seperti misalnya suara keras tak terkendali, decak mulut, batuk-batuk kecil, suara lenguhan, bahkan sampai suara lengkingan binatang.
Tak heran bila penderita Tourette ini menarik diri dari sosialisasi. Bahkan pada level tertentu, mereka bisa mengucapkan kata-kata kotor atau vulgar. Tic bisa makin parah bila dia juga terkena cemas berlebihan, stress, lelah atau bahkan bila saat terlalu bersemangat.
Dampaknya negatifnya adalah, sulitnya bergaul dengan teman-temannya dan menjadi terasing dari teman-temannya. Penderita penyakit yang langka ini sering di-bully dan diejek akibat ucapan atau gerakan yang tidak terkendali ini.
Hasil penelitian lembaga terkemuka di USA, National Survey of Children’s Health, didapatkan fakta yang menyebutkan bahwa anak laki lebih banyak mengidap penyakit ini dibandingkan anak perempuan (dari April 2007-Juli 2008).
Diperoleh data juga bahwa anak umur 12-17 tahun ternyata 2x lipat lebih sering terkena TICS dibandingkan dengan usia 6-12 tahun. Bisa jadi gejala ini hilang menjelang anak menginjak usia dewasa. Namun bisa juga TICS ini muncul dan terus berlanjut sampai usia dewasa.
Sindrom ini
Meskipun boleh, tetapi konsumsi obat penenang ini harus diawasi oleh dokter, agar tidak kecanduan dan disalahgunakan untuk hal-hal lain yang negatif.
Kepastian diagnosa Sindrom Tourette dilakukan melalui pemeriksaan neuroimaging studi, Magnetis Resonansi Imaging (MRI), dan electroencephalogram (EEG) scan atau tes darah tertentu.
Akibat dari sindrom tourette ini mengakibatkan “problem” dalam bidang akademis, sosial dan menimbulkan kecemasan dan ketakutan yang besar pada penderitanya.
Psikolog menyarankan agar anak yang menderita TICS ini jangan dijauhi, tetapi malah harus dirangkul. Penderita harus dibuat nyaman, percaya dirinya harus dipupuk dan dikembangkan.
Selanjutnya, bagian yang terpenting dari postingan ini adalah, kami sebagai hipnoterapis, pernah mengadakan penelitian bersama dengan Bpk. Drs. AM Isran MBA.PhD (seorang pakar penyembuhan syaraf di Bandung), selama 9 bulan pada tahun 2001, ternyata TIC ini bisa 100% sembuh.
Anak hipnoterapis kami Bpk. Ir. Adhi Susilo, CI, CH, CHt (ITB 78) yang dulunya menderita TIK sangat berat, dimana ada tik suara, tik mata, tangan, leher, kepala dan kaki, kini sembuh total.
Tik ini sembuh total setelah melalui proses terapi penemuan tim kami.
Penelitian penyembuhan Tics tetap dilanjutkan selama bertahun-tahun melalui lebih dari 100 pasien TICS sejak 2008 yang lalu. Sudah sangat banyak pasien TICS di hampir seluruh tubuh kami sembuhkan.
Penyembuhan 100% telah kami lakukan.
Dewasa ini terapi TICS cukup 1-2x datang.
Amazing....
Gejala Sindrom Tourette yang belum ada obat manjurnya, SUDAH BISA DISEMBUHKAN sekarang.
Para orang tua yang mempunyai anak yang terkena TIC, harap menghubungi klinik hipnoterapi kami untuk mendapatkan KONSULTASI GRATIS via telepon / HP / WhatsApp, untuk terapi Tourette Penyakit Tic, cukup 1-2x datang selama 3 jam.
Hipnoterapi Tourette bisa setiap hari termasuk Sabtu dan Minggu, via booking terlebih dahulu.
Segera kontak kami, mumpung bisa KONSULTASI GRATIS, sebelum berbayar.
Kesaksian pasien Tourette dari Web Utama kami klinikhipnoterapi.org, via proses terapi 1x3 jam.
Pasien Sindrom Tourette
Pasien TIC MATA
Pasien COMPLEX TIC
Pasien VOCAL TIC
Pasien COMPLEX TIC
Pasien COMPLEX TIC
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »